Catatan Harian



Sejak awal aku masuk di Rumah Gemilang Indonesia hari rabu tanggal 11 juli 2018 , aku merasa tidak percaya kalo aku sudah masuk dan diterima sebagai santri RGI. Senang campur sedih hati ini. Karna Aku datang ke RGI bersama tante , om , adik , dan teman teman. Kenapa mamah gak bisa ikut? Karna mamah itu masih dalam iddah, sebelumnya papah wafat tanggal 2 juli 2018. Memang disaat moment ini harusnya bahagia ada orangtuaku yg mendampingi nya.Tapi apa daya? Papah telah pergi duluan ke alam yg berbeda. Padahal ini harapan papah biar aku bisa masuk dan diterima di RGI. Semoga papah bahagia melihat ku yang sekarang sudah berada di RGI walaupun aku tak bisa melihat nya dan merasakannya.
Oke Next, Awal aku berada di RGI yang pastinya aku mulai beradptasi dengan teman- teman yang berbagai daerah dan di lingkungan sekitar. Allhamdulilah saat aku masuk di asrama 2 aku langsung mendapatkan teman-teman yang baik. Kita kenalan , berbagi bahasa daerah, cerita pengalaman masing-masing, pokoknya langsung akrab dan kemana-kemana juga bareng mereka diantaranya fadilah, nurul izza, nita efendi ,dan tasha. Baru mereka doang yang ku kenal lebih dekat karna lemarinya pun kita sederetan.
Aku sangat merasa bersyukur kepada Allah terutama untuk RGI yang telah memberikan ku full biasiswa, Fasilitas yang sangat baik, ilmu keterampilan, ilmu agama, dll. Karna sebelumnya aku belum pernah merasakan hal ini ya seperti mondok dengan fasilitas yang ber AC , makan juga pagi dan siang dengan cattering. 6 tahun yang lalu aku mondok itu pokoknya ya  susah payah sampai keringat bercucuran terus.hehe
Allhamdulillah di RGI ini membuat ku nyaman dan betah. Aku akan bersungguh-sungguh pada diriku untuk menggapai semua keinginanku terutama untuk membahagiakan kedua orangtuaku.
Next, Esok harinya aku dan seluruh santri baru di RGI ini mengikuti acara Masa Ta’aruf yang diselenggarakan di Tempat Kediaman TNI. Ternyata diluar dugaan ku , luar biasa cara mendidik TNI kepada kita semua itu yang sangat disiplin dan Mandiri. Bermain di lapangan bersama dengan tertawa bahagia dan foto bersama. GOOD! Bakal aku jadikan moment terkesan di RGI ini.
Untuk acara Ta’aruf esoknya kita berada di dalam RGI, yang pastinya untuk perkenalan instruktur disetiap kelas keterampilan dan pengumuman Tata aturan yang ada di RGI ini.
Waktu demi waktu yang begitu cepat , tak kerasa aku sudah berada di RGI kurang lebih sudah 2 minggu . Semua aturan dan perintah yang ada di RGI ini sudah ku jalani. Dari tidur bangun tahajud , mandi, bersih bersih asrama, belajar dikelas, ngaji bersama, makan, shalat berjamaah, masak sendiri,nyuci sendiri.Allhamdulillah semu ku jalani dengan senang hati . Punya teman banyak , baik baik, yang membuatku terhibur terus , canda tawa teman-teman yang berbagai daerah juga bahasanya membuatku terhibur dan ada rasa ingin tahu untuk mempelajarinya , dan sholehah semua dengan berkerudung syar’i yang membuat ku terinspirasi untuk menggunakannya . Pokoknya tidak ada kata lain yang bisa ku ungkapkan, intinya selama di RGI ini aku merasakan hal yang berbeda dari sebelumnya. Aku bisa lebih mengetahui ilmu agama dan ilmu keterampilan terutama di bidang aplikasi perkantoran. Ya malaupun agak sulit insha Allah bisa itu karna terbiasa.
Aku harap 6 bulan kedepan bisa lebih baik lagi untuk hijrahnya dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat di RGI ini. Semoga ini Pilihan yang terbaik dan aku berharap bisa menjadi yg terbaik di kelas aplikasi perkantoran ini. Aamiin..
 RGI is the best > Belajar disiplin, mandiri, dan kreatif.
Semoga yang sekarang aku dizakati nanti bisa menzakati orang banyak.aamiin...
PROSES DULU BARU SUKSES !!

NESYA LUNIA ADINDA
KELAS APLIKASI PERKANTORAN

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri Khas Santri

1. Tawadhu   Seorang santri akan tawadhu meski berilmu tinggi, karena dia sadar apa yang dia tahu belum ada apa2 nya dibanding ilmu ulama para pendahulu nya.  karena dia sering ngaji kitab dan sering menyelami samudra ilmu maka dia menyadari ilmunya yang sekarang tidak ada apa2nya dan merasa malu jika disombongkan, sehingga santri meskipun sudah mondok 10 tahun akan tetap tawadhu, dan mengaku belum bisa apa2. 2. Patuh pada orang tua   Sebandel2 santri akan hormat dan patuh sama orang tua, terutama ibu sejengkel2 nya santri sama orang tua tidak akan pernah membantah orang tua. 3. Takzim sama guru   Santri menyadari bahwa setinggi apapun ilmu tidak akan manfaat kalau tidak rasa takzim dengan guru. ilmu boleh setinggi langit tapi kalau kurang ajar sama guru ilmunya tidak akan manfaat, itulah yang ditakutkan oleh santri, sebab cita2 santri ialah ingin ilmunya manfaat. Maka takzim dengan guru adalah pilar utama jika ingin ilmunya manfaat Santri menyadar...
Baca selengkapnya

Kesabaran Berbuah Kebahagiaan

      "Penantian yang tak kunjung usai, seakan menuntaskan kesabaran. Namun, apakah layak kita mengatakan, aku tidak sabar, kemudian menjerumuskan diri pada kenistaan. Jiwa-jiwa yang menanti, lengkapilah aliran darahmu dengan kesabaran. Bukankah kesabaran berbuah kebahagiaan?"   Betapa banyak kerusakan yang terjadi akibat ketidaksabaran manusia. Banyak kegagalan perencanaan hidup juga diakibatkan karena kurangnya kesabaran. Sebagai seorang pencari jodoh, engkau harus mempertahankan kesabaran. Katakan bahwa tak ada titik akhir bagi kesabaran.   Teman-teman sekalian, janganlah bersedih karena kesabaran mengantarkan engkau menjadi manusia sejati, tangguh, elegan, dan bermartabat. Jangan bersedih karena kesabaran adalah kunci agar engkau selalu ditemani dan dibimbing Allah. Jangan bersedih karena kesabaran bisa menjadi penolong yang akan menyelamatkan engkau dari bahaya, baik bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat.   Setiap manusia pasti mengingi...
Baca selengkapnya

Pandai Memilih Yang Baik

   Seorang muslim atau muslimah yang hendak mencari jodoh, hendaknya pandai memilih calon yang baik. Hendaknya dari sekarang kita mula merubah sistem kalkulasi kita atas keuntungan-keuntungan.    Misalnya saja, ketika hendak membeli suatu barang dan kita tahu harga barang tersebut disupermarket lebih murah ketimbang membelinya pada seorang ibu tua yang berjualan dengan bakul sederhananya, kemudian kita merasa perlu untuk menawarnya dengan harga serendah mungkin. Akan tetapi, mulai sekarang kita harus merasa beruntung jikalau kita menguntungkan ibu tua itu.    Maksud dari cerita di atas adalah, pilihan membeli tentu akan lebih baik jatuh padanya dan dengan harga yang ditawarkannya.daripada membelinya ke supermarket. Walhasil, keuntungan bagi kita justru ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain.    Teman-teman sekalian, hal ini berbeda dengan keuntungan duniawi. Keuntungan semacam ini baru terasa ketika mendapatkan sesuatu dari ora...
Baca selengkapnya